Kata Pengantar
Puji
syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
bimbinganNya yang selalu menyertai saya di dalam memahami ilmu-ilmu yang
dipelajari. Makalah ini saya buat berdasarkan tugas yang diberikan oleh dosen
Mata Kuliah Softskill Bahasa Indonesia 2 Ibu Hasdiana Abdul Kadir saya
kami hormati.Tugas ini adalah tugas individu yang membahas mengenai “
Penalaran, Berfikir Induktif, dan Berfikir Deduktif “. Sehingga di dalam tugas
makalah ini membahas lebih detail apa saja yang bisa kita pelajari mengenai
Penalaran, Berfikir Induktif, dan Berfikir Deduktif itu sendiri. Tugas
makalah ini kami tujukan untuk saya sendiri sebagai pelajar yang belajar
mamahami mengenai Penalaran, Berfikir Induktif, dan Berfikir Deduktif kemudian
untuk dosen pengajar kami Ibu Hasdiana, dan bentuk pengabdian kami terhadap
kedua orang tua kami untuk selalu terus belajar
Semoga Tugas makalah ini saya kerjakan secara maksimal berdasarkan hasil pemahaman saya mengenai Penalaran, Berfikir Induktif, Berfikir Deduktif. Dan dapat memberika manfaat bagi teman teman ataupun orang lain yang membaca, dan kepada Ibu Hasdiana sebagai pengajar.
Semoga Tugas makalah ini saya kerjakan secara maksimal berdasarkan hasil pemahaman saya mengenai Penalaran, Berfikir Induktif, Berfikir Deduktif. Dan dapat memberika manfaat bagi teman teman ataupun orang lain yang membaca, dan kepada Ibu Hasdiana sebagai pengajar.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Penalaran
ialah sesuatu hal yang digunakan untuk berinteraksi dengan individu atau kelompok
agar komunikasi dapat berjalan sesuai dengan tema pembicaraan. Dan Penalaran
dibagi menjadi 2 bagian yaitu Penalaran Deduktif dan Penalaran Induktif. Namun
penulis akan menjelaskan pembahasan tentang penalaran,berfikur induktif, dan
berfikir deduktif yang penggunaanya dalam Bahasa Indonesia.
1.2. Tujuan Penulisan
Masalah
Penulisan
ini akan dibuat dengan tujuan peningkatan mutu dalam penggunaan Bahasa
Indonesia dalam menguasa kemampuan berfikir, dan menganalisa konsep penalaran
yang bertolak dari pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang akan sesuatu yang
memang benar atau sesuatu yang memang salah.
1.3 Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud
dengan Penalaran ?
2. Apakah yang dimaksud dengan Berfikir Deduktif ?
2. Apakah yang dimaksud dengan Berfikir Deduktif ?
3. Apakah yang dimaksud
dengan Berfikir Induktif ?
1.4 Metode Pengumpulan Data
Metode
yang digunakan penulis dalam penyusunan makalah ini, sangat sederhana. Penulis
mengumpulkan informasi dari media internet dalam mengumpilkan data.
BAB II
POKOK PEMBAHASAN
Pendefinisian Penalaran
:
Penalaran adalah
proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan
empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan
pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi.yang
sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar,
orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui.
Proses inilah yang disebut menalar.
Proposisi adalah
istilah yang digunakan untuk kalimat pernyataan yang memiliki arti penuh dan utuh. Hal
ini berarti suatu kalimat harus dapat dipercaya,
disangsikan, disangkal, atau dibuktikan benar tidaknya. Singkatnya, proposisi
adalah pernyataan mengenai hal-hal yang dapat dinilai benar atau
salah
Dalam
penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis(pernyataan
yang digunakan sebagai dasar penarikan kesimpulan) dan hasil kesimpulannya
disebut dengan konklusi (suatu proposisi yang ditarik dari satu atau
lebih proposisi).
1. Berfikir
Deduktif adalah suatu langkah pemikiran dan pembelajaran manusia untuk menghubungkan
data dengan fakta yang ada dan dapat mengambil kesimpulan.
Penalaran deduktif bertolak dari sebuah simpulan yang didapat dari satu atau
lebih pernyataan yang lebih umum. Atau dapat juga di artikan penalaran deduktif
adalah suatu penalaran yang berpatok pada suatu peristiwa umum, yang
kebenarannya telah diketahui atau diyakini berupa fakta, dan pada akhir
didapatkan suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih
khusus.
Macam
– macam penalaran deduktif
Silogisme
Cara berfikir formal
yang jarang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Kita lebih sering mengikuti
polanya saja, meskipun kadang-kadang secara tidak sadar. Misalnya ucapan “Para
Dewan selagi kampanye menjanjikan “A” ketika sudah menjadi dewan malah memberi
“B”.
Silogisme Katagorik
Silogisme Katagorik adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan katagorik
Silogisme Katagorik adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan katagorik
Silogisme Hipotetik
Silogisme Hipotetik adalah argumen yang premis mayornya berupa proposisi hipotetik, sedangkan premis minornya adalah proposisi katagorik.
Silogisme Hipotetik adalah argumen yang premis mayornya berupa proposisi hipotetik, sedangkan premis minornya adalah proposisi katagorik.
Silogisme Disyungtif
Silogisme Disyungtif
adalah silogisme yang premis mayornya keputusan disyungtif sedangkan premis
minornya kategorik yang mengakui atau mengingkari salah satu alternatif yang
disebut oleh premis mayor.Seperti pada silogisme hipotetik istilah premis mayor
dan premis minor adalah secara analog bukan yang semestinya.
2.
Berfikir Induktif adalah penalaran
yang bertolak dari pernyataan – pernyataan yang khusus dan menghasilkan
kesimpulan yang umum
Macam
– macam penalran induktif
Metode
berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak
dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki
berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti.
Berfikir
Induktif dibagi menjadi 2, yaitu :
Generalisasi
Proses
berfikir dari hal khusus ke hal yang umum dengan hal yang sejenis dari hal yang
diselidiki
- Generalisasi
tanpa loncatan induktif adalah seluruh fakta yang ada di dalam fenomena
yang dijadikan sebuah kesimpulan berdasarkan penyelidikan yang terjadi.
Contoh : setiap 1 tahun masehi tidak ada yang jumlah hari setiap bulannya
lebih dari 31 hari.
- Generalisasi
dengan loncatan induktif adalah generalisasi yang kesimpulannya diambil
dari sebagian fakta dari suatu fenomena yang berlaku pada fenomena sejenis
yang belum diselidiki. Contoh : kita menyelidiki sebagian mahasiwa
gunadarma yang ikut ujian mandiri, lalu kita membuat sebuah kesimpulan
bahwa semua mahasiswa gundarma ikut ujian mandiri.
Analogi
Proses
berfikir untuk membuat kesimpulan tentang fakta suatu gejala khusus lain yang
memiliki sifat-sifat penting yang bersamaan. Tujuan dari analogi adalah :
§ Meramalkan
persamaan
§ Mengadakan
klasifikasi
§ Menyingkap
kekeliruan
Kesimpulan
Setelah
mempelajari materi penalaran, berfikir deduktif, dan berfikir induktif dapat
memahi konsep dari penalaran yaitu proses berpikir yang bertolak dari
pengamatan indera
yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian, dimana penalaran dibagi
menjadi 2 yaitu penalaran deduktif yaitu penalaran dari umum ke khusus dan
penalaran induktif yaitu penalaran dari khusus ke umum.
referensi :
contohnya mana
BalasHapus