Layanan merupakan salah satu hal terpenting yang
harus diberikan suatu perusahaan kepada pelanggan agar perusahaan mencapai
tujuan bisnis yang menguntungkan sekaligus dapat memberikan value bagi pelanggan. Layanan telah
menjadi hal penting yang harus dikelola dengan baik oleh perusahaan. Pelanggan
cenderung lebih loyal kepada perusahaan yang berusaha memberi value lebih dalam layanannya
dibandingkan dengan perusahaan yang hanya berusaha menjual produknya kepada
pelanggan. Di era teknologi yang sedang berkembang saat ini, perusahaan
memerlukan pendekatan yang lebih fleksibel untuk integrasi antara layanan IT
dan layanan konvensional perusahaan. Adanya layanan IT yang memadai dapat
membantu pengelolaan dan operasional layanan konvensional perusahaan.
Layanan IT mulai mutlak diperlukan oleh
perusahaan apapun. Keberadaan layanan IT dan berbagai sistem yang ada dapat
mendukung kinerja perusahaan dan meningkatkan value yang diberikan kepada pelanggan. Layanan IT harus sejalan
dengan tujuan bisnis perusahaan sehingga setiap biaya dikeluarkan dan resiko
yang dihadapi ketika penerapan layanan IT tidak terbuang percuma. Berdasarkan
hal tersebut, maka diperlukan audit internal yang dilakukan menyeluruh atas
layanan IT dalam suatu perusahaan. Evaluasi internal terhadap layanan yang ada
harus dilakukan secara objektif, sistematis, independen dan terdokumentasi
dengan menggunakan kriteria-kriteria tertentu.
Makalah ini secara khusus membahas tentang audit
internal dalam suatu organisasi dengan menggunakan kerangka kerja ITIL. Audit
internal lebih diarahkan pada tiga proses dalam modul Service Strategies. Makalah ini juga membahas studi kasus di Électricité de France, sebuah perusahaan penyedia energi listrik dan gas terbesar
kedua di dunia. Melalui makalah yang berjudul “PERAN IT AUDIT INTERNAL DALAM PENGIMPLEMENTASIAN
ITIL FRAMEWORK PADA BAGIAN SERVICE STRATEGY ini diharapkan kontrol-kontrol dalam modul Service Strategies ITIL dapat dipahami
secara tepat.
Kapabilitas layanan IT dalam
suatu perusahaan perlu selalu dikontrol dan diperbaiki setiap waktu. Layanan IT
yang memiliki penerapan yang tidak tepat akan membuat bisnis perusahaan tidak
efektif dan efisien, terutama dalam hal waktu, biaya dan sumber daya. Layanan
IT harus dikelola dengan benar. Pengelolaan layanan IT harus diimbangi dengan
adanya proses audit internal yang akan membantu perusahaan untuk mengarahkan
layanan IT agar tepat guna. Temuan dalam audit internal akan memunculkan
langkah preventif, detektif dan korektif terhadap kontrol yang telah ada saat
ini.
Berdasarkan latar
belakang permasalahan yang telah diuraikan, maka secara garis besar rumusan
permasalahan dalam makalah ini adalah:
1.
Apa fungsi audit internal untuk
kapabilitas layanan IT perusahaan?
2.
Bagaimana menerapkan audit internal
dengan kerangka kerja ITIL untuk memeriksa layanan IT perusahaan?
3.
Bagaimana
peran IT audit internal EDF energy
dalam melakukan delivery service sesuai
dengan kerangka kerja ITIL?
Dalam penulisan makalah
ini terdapat beberapa batasan – batasan masalah sebagai berikut:
1.
Audit internal mengarah pada tiga proses
pada modul Service Strategies ITIL yaitu, Service
Generation, Service Portfolio Management dan Business Relationship Management yang disesuaikan
dengan tujuan bisnis perusahaan.
2. Studi
kasus yang diambil adalah pada Électricité de France.
Studi kasus akan membahas kriteria dalam modul Service Strategies ITIL® dan penerapannya pada
perusahaan.
Berdasarkan dari rumusan masalah di atas maka dapat diketahui tujuan dari penulisan
makalah ini antara lain: adalah
untuk memahami fungsi audit internal yang berperan untuk penilaian atas
kapabilitas layanan TI dalam suatu organisasi.
Manfaat dari penulisan makalah ini
adalah:
1.
Memahami fungsi audit internal serta
kontrol yang digunakan dalam audit.
2.
Mengetahui
proses manajemen layanan pada EDF Energi.
3.
Dapat
menyelaraskan antara kebutuhan perusahaan dengan tujuan perusahaan di sisi IT.
1.
Bab I
Pendahuluan
Bab I Pendahuluan berisi tentang latar belakang
pembuatan makalah, idenfikasi masalah, rumusan masalah, tujuan, dan manfaat dari pembuatan makalah.
2.
Bab II Tinjauan Pustaka
Bab II Tinjauan Pustaka berisi tentang teori-teori
yang menjadi landasan dalam penulisan makalah.
3.
Bab III :
Pembahasan
Bab III Pembahasan berisi tentang studi kasus audit internal.
4.
Bab IV :
Kesimpulan dan Saran
Bab IV Kesimpulan dan Saran berisi tentang
kesimpulan dari pembuatan makalah ini dan saran untuk pengembangan lebih
lanjut.
Daftar
Pustaka
ITSM
merupakan proses untuk meningkatkan kualitas pelayanan IT sebuah organisasi
bagi pelanggan, sehingga layanan yang diberikan bernilai dan sesuai dengan
kebutuhan pelanggan. Berikut
merupakan skema pengertian, cakupan dan kerangka kerja ITSM.
Gambar 2.1 Skema ITSM
Audit
internal secara formal didefinisikan oleh The
Institute for Internal Auditor sebagai aktivitas independen, jaminan tujuan
dan konsultasi yang dedesain untuk menambah value
dan memperbaiki operasi organisasi. Audit internal membantu organisasi mencapai
tujuannya dengan menggunakan pendekatan sistematis dan disiplin untuk
mengevaluasi dan memperbaiki efektifitas manajemen resiko, kontrol dan proses
tata kelola[1]. Audit internal dilakukan oleh karyawan dari
organisasi dengan menggunakan rencana, prosedur, dan kriteria yang dipilih oleh
organisasi. Audit internal mencerminkan kebijakan organisasi dan perspektif
program tentang apa yang diaudit dan bagaimana tipe-tipe audit yang dilakukan.
Audit internal dilakukan secara formal dengan prosedur terdefinisi oleh
auditor yang mampu dan memiliki pengetahuan yang cukup akan organisasi serta
ahli di bidangnya untuk menangani audit yang organisasi perlukan secara
efektif. Audit internal memerlukan suatu fungsi organisasi yang biasa disebut
program audit internal, yang bertangung jawab melakukan audit dalam organisasi.
Dalam organisasi besar, program audit internal mungkin merupakan unit besar
dalam organisasi dengan sumber daya khusus hanya untuk audit atau kemampuan
fungsional yang membutuhkan beberapa bagian dari organisasi. Program audit
internal memerlukan otoritas yang cukup untuk melaksanakan audit, membuat
strategi atau perencanaan audit sebagai pedoman bagi manajemen dan operasi
program, dan personel yang memenuhi syarat untuk melakukan audit di organisasi.
Program audit harus selalu menunjukkan independensi dan objektivitas.
Audit
internal digunakan organisasi untuk menemukan kelemahan operasional, menemukan
penyimpangan dari standar dan kebijakan yang telah ditetapkan, menilai
efektifitas, dan mengidentifikasi kesempatan untuk meningkatkan proses
operasional dan kapabilitas jika mungkin. Secara khusus, keuntungan audit
internal layanan IT adalah sebagai berikut:
·
Menginformasikan seleksi dan operasi kontrol internal
kepada organisasi
·
Membantu organisasi menunjukkan kompetensi dan sikap tekun
dengan hormat kepada pihak eksternal untuk mengoperasikan dan menjaga kontrol
internal mereka.
·
Organisasi lebih fleksibel untuk menyusun program audit
internal agar sesuai dengan kebutuhan organisasi.
·
Organisasi memiliki auditor dan personel lain yang familiar
dengan lingkungan organisasi, misi dan tujuan bisnisnya serta operasinya.
·
Organisasi dapat melakukan review terhadap hasil audit,
baik positif maupun negatif dan merencanakan respon yang perlu tanpa ada campur
tangan dan publisitas dari pihak luar.
·
Membantu mempersiapkan audit eksternal yang akan dilakukan,
agar organisasi bisa menerapkan perbaikan untuk mengurangi kelemahan atau
kekurangan yang mungkin akan ditemukan nantinya oleh auditor eksternal.
Meskipun
banyak keuntungan yang didapat organisasi dalam melakukan audit internal
kapabilitas IT yang efektif, tidak semua organisasi memiliki sumber daya yang
cukup untuk melakukan audit. Berikut merupakan tantangan yang dihadapi
organisasi dalam menerapkan audit internal :
·
Dalam beberapa organisasi, audit internal wajib ada
sehingga organisasi harus menemukan cama untuk mengatasi permasalahan sumber
daya yang terbatas.
·
Audit internal meliputi audit finansial atas biaya-biaya
yang dikeluarkan oleh proses bisnis perusahaan
·
Diperlukan kemampuan dan keahlian bagi internal auditor.
·
Adaya perasaan atau kekurangan independensi untuk aktivitas
audit internal, terutama di organisasi kecil.
·
Lingkup IT yang luas tidak memungkinkan organisasi untuk
hanya memiliki seorang auditor, organisasi harus menambah sumber daya untuk
dapat mencakup ruang lingkup audit IT yang ingin dilakukan.
·
Audit internal IT yang dilakukan oleh karyawan dari
organisasi dapat menimbulkan pertanyaan tentang independensi dan objektivitas.
Terdapat dua aspek audit internal, yaitu independen dan objektivitas.
Independen berarti kebebasan dari prasangka, kontrol atau otoritas luar.
Berkaitan dengan aspek independen, program audit tidak bertanggung jawab atau
terkait pada bagian dari organisasi yang diaudit dan auditornya tidak bekerja
untuk proyek, fungsi operasional atau unit bisnis yang mereka audit. Seorang
auditor yang dikatakan objektif akan membuat penilaian berdasarkan bukti yang
ditemukan, bebas dari konflik atau ketertarikan dengan subjek audit, dan bisa
bertindak adil dan tidak memihak. Kenyataannya, dalam organisasi, auditor yang
merupakan bagian dari organisasi tidak dapat sepenuhnya dikatakan independen,
namun dituntut untuk lebih objektif lewat standar dan prosedur audit internal
perusahaan.
ITIL® adalah suatu rangkaian konsep dan teknik
pengelolaan infrastuktur, pengembangan, serta operasi TI. ITIL®
seringkali dijadikan acuan dalam pelaksanaan ITSM suatu organisasi. ITIL®
mendeskripsikan secara detil proses, prosedur, tugas dan ceklist untuk
membangun integrasi antara TI dengan strategi organisasi, memberikan value, dan mempertahankan level minimum
kompetensi. ITIL® merupakan panduan dalam melakukan perencanaan,
desain, transisi, operasional dan peningkatan layanan IT secara
berkesinambungan dalam perusahaan.
ITIL® versi pertama dikembangkan oleh Office of Government Commerce (OGC) di
Inggris sejak tahun 1980-an, namun penggunaannya di dunia baru sejak dirilisnya
versi kedua yaitu pada tahun 1990-an. ITIL® dibuat dari kumpulan best practices yang ditemukan dalam area
layanan TI. ITIL® versi ketiga dirilis pada 30 Juni 2007, terdiri
dari 5 bagian utama dan lebih menekankan pada pengelolaan siklus hidup layanan
TI. Kelima bagian tersebut adalah Service
Strategy, Service Design, Service Transition, Service Operation, dan Continual
Service Improvement.
Menurut ITIL®, TI bisa dikatakan sebagai sebuah layanan jika
mengandung tiga aspek yaitu dapat membantu pelanggan mencapai tujuan, pelanggan
tidak perlu membeli peralatan dan infrastruktur yang dibutuhkan, dan resiko
menjadi tanggung jawab penyedia layanan. Sebuah layanan bisa memberikan value jika sudah memberikan garansi
terhadap empat aspek berikut: availability,
capacity, security dan continuity. Aspek-aspek
tersebut biasanya menjadi komponen dalam Service
Level Agreement (SLA).
Terdapat lima bagian besar dalam ITIL® keluaran tahun 2011 yaitu Service Strategy, Service Design, Service Transition, Service Operation, dan Continual Service Improvement. Di dalam kelima bagian tersebut terdapat 30 proses dan fungsi yang bisa dijadikan panduan dan referensi bagaimana mengelola layanan TI yang sesuai dengan best practice dan good practice. Model ITIL® dapat dilihat pada gambar 2.5.
Gambar 2.2 ITIL®
V3 Lifecycle Framework (John DiMaria,
2006)
ITIL® menggambarkan proses-proses dalam pengelolaan layanan TI berjalan dalam
sebuah siklus hidup. Proses dimulai dari tahapan Service Strategy yang di dalamnya terdiri dari proses-proses untuk
merencanakan dan menentukan layanna-layanan TI apa yang akan dibangun atau
dikelola. Layanan yang dibangun akan masuk ke dalam Service Portfolio dan akan dihitung aspek finansialnya melalui Financial Management sebelum akhirnya
masuk ke dalam tahapan Service Design.
Di tahapan desain, terdapat proses-proses yang berfungsi untuk mendesain
bagaimana setiap layanan akan dibangun. Desain dibuat dan layanan dikembangkan
dengan bantuan vendor atau dibuat sendiri, dan kemudian menginformasikan bahwa
layanan baru telah tersedia.
Service Transition merupakan tahapan setelah desain yaitu berisi
proses-proses untuk memindahkan layanan baru dari tahap pengembangan ke
operasional. Layanan yang telah beroperasi akan dikelola oleh proses yang ada
dalam Service Operation, dengan
tujuan untuk memastikan bahwa semua pengguna dapat menikmati layanan yang
diberikan dengan gangguan seminimal mungkin. Seiring berjalannya waktu, layanan
harus dievaluasi untuk perbaikan. Mekanisme monitoring, evaluasi, dan
peningkatan kualitas baik dari sisi layanan, proses maupun teknologi yang
mendukung merupakan tanggung jawab dari proses-proses yang ada dalam Continual Service Improvement.
Gambar 2.3 Proses dan fungsi dalam ITIL® versi ketiga tahun
2011 (Dede Mulyana, 2013)
Service
Strategy memberikan
panduan kepada pengimplementasi bagaimana memandang
konsep aplikasi IT bukan hanya sebagai sebuah kemampuan organisasi (dalam
memberikan, mengelola serta mengoperasikan layanan TI), tapi juga sebagai sebuah
aset strategis perusahaan. Topik-topik yang dibahas dalam tahapan service strategy ini mencakup pembentukan pasar
untuk menjual layanan, tipe-tipe dan karakteristik penyedia layanan internal maupun
eksternal, aset-aset layanan, konsep portofolio layanan serta strategi implementasi
keseluruhan service strategy.
Proses-proses yang dicakup dalam Service Strategy, di samping topik-topik di atas adalah:
1.
Strategy for IT Services
2.
Service Portfolio Management
3.
Business Relationship Management
4.
Financial Management
5.
Demand Management
Bagi organisasi TI yang baru akan mengimplementasikan service strategy, Service Strategy digunakan sebagai panduan untuk menentukan tujuan/sasaran serta
ekspektasi nilai kinerja dalam mengelola layanan TI serta untuk
mengidentifikasi, memilih serta memprioritaskan
berbagai rencana perbaikan operasional maupun organisasional di dalam
organisasi TI.
Bagi organisasi TI yang saat ini telah mengimplementasikan service strategy, Service Strategy digunakan sebagai panduan untuk melakukan review strategis bagi semua proses dan perangkat (roles, responsibilities, teknologi pendukung, dan lain-lain) di organisasinya, serta untuk meningkatkan kapabilitas dari semua proses serta perangkat service strategy tersebut.
Gambar 2.4 Faktor-faktor yang harus dicapai dalam Service Strategy
(Sumber: vitcas.com, 2011)
Service Strategy
merupakan proses pertama yang berada dalam modul Service Strategy. Untuk kesuksesan jangka panjang sebuah penyedia
layanan harus berpikir dan bertindak secara strategis. Menurut ITIL, proses service strategy meliputi empat
aktivitas dasar:
1.
Definition
of the market
Di
satu sisi, layanan dapat ditawarkan untuk mencapai strategi bisnis. Di sisi
lain, diperlukan strategi-strategi untuk menawarkan layanan kepada pasar. Dalam
konteks manajemen layanan terdapat dua layanan berbeda perspektif namun masih
saling berelasi. Terdapat strategi untuk layanan dan ada layanan untuk
strategi. Dari satu perspektif, strategi terbentuk untuk layanan yang
ditawarkan. Penyedia membedakan layanan mereka untuk menyediakan alternatif
bagi pelanggan. Di perspektif lain, manajemen layanan merupakan kemampuan untuk
menawarkan layanan sebagai bagian dari strategi bisnis. Sebuah vendor software
mungkin memutuskan untuk memberikan software sebagai layanan. Hal tersebut
mengkombinasikan kapabilitas pada pembangunan software dengan kapabilitas baru
di manajemen layanan. Dengan mengadopsi pendekatan berorientasi pada layanan
yang didukung oleh kapabilitas manajemen layanan, vendor telah berubah ke dalam
bisnis layanan.
Organisasi
bisnis pasti memiliki fokus terhadap pelanggan yang mereka layani. Value dari layanan terukur dari
perbaikan keluaran atau dampak dari layanan tersebut kepada performa aset
bisnis. Namun tidak hanya itu, beberapa layanan juga meningkatkan performa aset pelanggan. Performa aset pelanggan
menjadi perhatian utama dari manajemen layanan yang profesional karena tanpa
pelanggan tidak ada dasar untuk
mendefinisikan value dari suatu
layanan.
Selain perspektif yang digunakan dalam strategi layanan dan aspek pelanggan, kesempatan-kesempatan yang datang juga perlu menjadi perhatian dalam mendefinisikan pasar secara detail. Seorang manajer harus dapat melihat kesempatan dalam bisnis dan menggali lebih dalam tentang layanan yang mereka sediakan atau targetkan. Segala target atau keluaran sebaiknya dicatat secara detail. Berikut adalah beberapa reference tags yang bisa digunakan untuk mendefinisikan keluaran suatu layanan.
Penilaian
terhadap layanan menjadi lebih mudah ketika organisasi memperlihatkan keluaran
bagi pelanggan yang mereka fasilitasi. Layanan yang outcome-based memastikan bahwa manajer merencanakan dan
melaksanakan semua aspek dari manajemen layanan secara keseluruhan dari
perspektif apa yang bernilai bagi pelanggan. Pendekatan seperti ini memastikan
bahwa layanan bukan hanya tentang menghasilkan value bagi pelanggan namun juga mendapatkan value bagi penyedia layanan itu sendiri.
Setelah memahami perspektif layanan, pelanggan, kesempatan dan keluaran-keluaran layanan yang ingin diberikan, sangat diperlukan pemetaan, klasifikasi dan visualisasi dari layanan-layanan yang ada. Dari pemetaan yang ada dapat dilihat layanan yang digolongkan sebagai shared service dan single-service. Lewat pemetaan tersebut dapat dilihat juga layanan-layanan mana yang membutuhkan sumber daya dan investasi lebih dalam pembentukan dan pelaksanaannya. Metode ini berguna untuk komunikasi dan koordinasi antar fungsi dan proses dalam manajemen layanan. Terdapat beberapa pertanyaan untuk menggali lebih dalam informasi tentang layanan yang dibentuk suatu organisasi kepada pelanggan, yang dapat dilihat pada gambar berikut.
2.
Development
of the offering
Penawaran
layanan harus didefinisikan berdasar pada hasil untuk mengarahkan seluruh aspek
manajemen layanan secara eksklusif pada perspektif dari harapan pelanggan. Market space atau pasar didefinisikan
sebagai sekumpulan keluaran bisnis yang dapat difasilitasi oleh sebuah layanan.
Kesempatan untuk memfasilitasi keluaran tersebut mendefinisikan sebuah pasar.
Di bawah ini merupakan contoh dari keluaran bisnis yang bisa menjadi dasar dari
satu atau lebih market space.
·
Tim penjualan menjadi produktif ketika
terdapat sistem manajemen penjualan pada komputer nirkabel.
·
Website e-commerce tersambung ke sistem manajemen gudang
·
Aplikasi bisnis utama termonitor,
terkontrol dan aman
·
Layanan pembayaran tagihan online memberikan pilihan lebih bagi
pembeli untuk melakukan pembayaran.
·
Kelangsungan bisnis terjamin
Market space
merepresentasikan sekumpulan kesempatan bagi penyedia layanan untuk
menghasilkan value kepada pelanggan
bisnis dalam satu atau lebih layanan. Pendekatan ini memiliki nilai pasti bagi
penyedia layanan dalam membangun relasi yang kuat dengan pelanggan. Pelanggan
sering menujukkan ketidakpuasan kepada penyedia layanan meskipun syarat dan
ketentuan dalam service level agreement (SLA)
telah dipenuhi.
Definisi
layanan yang kurang dalam kejelasan dalam konteksnya meskipun sumber dayanya
berguna dan keluaran bisnis yang membenarkan pengeluaran bagi perspektif
pelanggan, menyebabkan masalah yang mengarah pada desain yang buruk, operasi
yang tidak efektif dan penurunan performa dalam kontrak layanan. Perbaikan
layanan sulit dilakukan jika tidak jelas bagian mana yang benar-benar
memerlukan perbaikan. Berikut merupakan pertanyaan yang dapat digunakan untuk
menganalisis definisi layanan untuk dilakukan.
Sebuah
service portfolio harus dibentuk
untuk merepresentasikan semua investasi layanan terkait pada pasar. Service pipeline mendefinisikan semua
solusi layanan yang masih dibangun. Service
catalogue sebagai bagian dari service
portfolio yang mendefinisikan semua layanan yang terlihat dan ada untuk
pelanggan.
3.
Development
of the strategic assets
Development of the strategic assets
merupakan aktivitas ketiga yang meliputi
sumber daya dan kapabilitas dari organisasi layanan dan juga pembentukan dari
sistem manajemen layanan. Penyedia layanan harus memperlakukan manajemen
layanan sebagai aset strategis dan mempercayakannya dengan tantangan dan
kesempatan dalam hal dukungan pada pelanggan, layanan dan kontrak. Layanan
manajemen dimuai dengan kapabilitas yang mengkoordinasikan dan mengontrol
sumber daya untuk pendukung produk layanan. Tantangan ditangani sebagai capaian
agar tingkat layanan semakin tinggi. Terdapat hubungan saling menguatkan antara
keduanya. Kapabilitas dan sumber daya akan terus disesuaikan sampai tujuan
layanan tercapai.
Ketika
penyedia layanan memberikan layanan dengan performa aset strategis yang
diinginkan oleh stakeholder, stakeholder terkait akan memberikan reward dengan pembaharuan kontrak,
layanan dan pelanggan baru yang menunjukkan nilai bisnis yang lebih besar.
Untuk mempersiapkan peningkatan nilai, manajemen layanan harus menginvestasikan
aset lebih jauh, seperti proses, pengetahuan, orang, aplikasi dan
infrastruktur. Pembelajaran dan pertumbuhan yang sukses menghasilkan komitmen
tingkat layanan yang lebih tinggi sebagai manajemen layanan yang dapat
mengatasi tantangan yang lebih besar.
Seiring
berjalannya waktu, siklus ini menghasilkan tingkat kapabilitas dan kematangan
yang lebih tinggi dalam manajemen layanan yang mengarah pada hasil yang lebih
tinggi atas aset penyedia layanan. Layanan berperan sebagai sabuk yang
mengaitkan aset layanan dengan aset pelanggan. Siklus dapat dilihat pada gambar
di bawah ini.
Seperti yang
telah disebutkan sebelumnya, manajemen layanan adalah sekumpulan kapabilitas
organisasi yang khusus memberikan value
kepada pelanggan dalam bentuk layanan. Kapabilitas ini berinteraksi satu sama
lain untuk berfungsi sebagai sistem untuk menciptakan value. Aset layanan merupakan sumber dari value dan aset pelanggan adalah penerima. Layanan memiliki potensi
untuk meningkatkan performa dari aset pelanggan dan membuat value bagi organisasi pelanggan.
Perbaikan dalam desain, transisi dan operasi dari layanan meningkatkan potensi
performa pelanggan dan mengurangi resiko variasi aset pelanggan. Hal ini
membutuhkan pemahaman yang jelas dan lengkap mengenai aset pelanggan dan
keluaran yang diinginkan.
Layanan
memperoleh potensi dari aset layanan mereka. Potensi layanan diubah menjadi
potensi perfoma aset pelanggan. Peningkatan potensi performa akan menstimulasi
permintaan tambahan untuk skala dan ruang lingkup layanan. Permintaan ini
menjadi indikasi penggunaan aset layanan yang lebih besar dan pembenaran atas
perbaikan dan upgrade yang sedang
berjalan. Dari perspektif ini, manajemen layanan adalah closed-loop control
system dengan fungsi-fungsi berikut, untuk:
·
Membentuk dan menjaga aset layanan
·
Memahami potensi performa dari aset
pelanggan
·
Memetakan aset layanan kepada aset
pelanggan lewat layanan
·
Mendesain, membentuk dan mengoperasikan
layanan yang sesuai
·
Menjabarkan potensi layanan ke dalam
aset layanan
·
Mengubah potensi layanan kedalam potensi
performa
·
Mengubah permintaan dari aset pelanggan
ke dalam workload untuk aset layanan.
·
Mengurangi resiko bagi pelanggan
·
Mengontrol biaya pemberian layanan
Untuk
membentuk manajemen layanan sebagai aset strategis, jaringan value didefinisikan dalam penyedia
layanan mana yang beroperasi untuk mendukung pelanggan. Jaringan value dapat
diperluas sampai di luar batas organisasi, yang meliputi pelanggan eksternal,
supplier, dan partner. Dengan mengidentifikasi relasi utama dan interaksi dalam
jaringan, seorang manajer dapat melihat lebih baik dan mengontrol seluruh
sistem dan proses yang dilakukan.
4.
Prepare
for execution
Aktivitas
keempat ini meliputi semua ukuran sebagai persiapan dari implementasi dari
suatu strategi. Suatu analisa dilakukan berdasarkan penilaian dari posisi
strategis pertama harus dilakukan untuk menentukan apa yang sudah organisasi
lakukan dan bagaimana melakukan hal tersebut dalam rangka untuk
mengidentifikasi perbedaan yang dibandingkan dengan strategi yang ada. Definisi
dari target terukur memperkecil kesenjangan dan secara bertahap berorientasi
pada aset layanan menuju pemenuhan harapan pelanggan. Semua faktor penentu
keberhasilan perlu diidentifikasi sehingga keberhasilan atau kegagalan strategi
dapat diukur. Mungkin perlu untuk mengamati kompetisi dan jika perlu,
menyesuaikan prioritas.
Service Portfolio
Management merupakan
metode yang bersifat dinamis dan biasa dipakai investasi suatu perusahaan dalam
layanan jasa dalam skala besar dan mengaturnya agar menjadi suatu value added bagi perusahaan tersebut.
(ITIL Best Practice, 2010). Menurut analisis dari dunia industri dengan adanya
implementasi dari service portfolio
management ini akan membantu CIO untuk mengubah aset IT dan asosiasi
biayanya ke dalam layanan bisnis yang bernilai jual dan terhubung dengan nilai
bisnis-bisnis yang ada.
Service Portfolio Management memastikan bahwa penyedia layanan memiliki campuran yang tepat dari layanan untuk memenuhi hasil bisnis yang dibutuhkan pada tingkat yang sesuai dari investasi mereka Service Portfolio Management adalah strategi untuk menunjukkan dan meningkatkan nilai bisnis TI yang terus menyelaraskan sumber daya TI dengan kebutuhan bisnis untuk kualitas layanan, biaya, fungsi dan manfaat.
Gambar 2.13 IT Management untuk melayani
pelanggan dengan service portfolio
management (Sumber: HDI SPM, 2011)
Adapun
dalam pembuatan layanan portofolio manajemen tersebut dibutuhkan beberapa
faktor yang dapat mempengaruhi kesuksesan atau keberhasilan sebuah portofolio
perusahaan. Salah satunya dapat menggunakan Multi-track
SPM Maturity. Multi-track SPM Maturity merupakan penilaian terhadap
kematangan suatu SPM proses bisnis tertentu. Berikut merupakan contoh SPM Maturity Path.
Gambar 2.14 SPM Maturity Path
(Sumber: HDI SPM, 2011)
Service
Portfolio Management dalam
keberadaannya di dalam lingkup service
strategies kerangka kerja ITIL juga memiliki beberapa fungsi yang dapat
digunakan untuk mewujudkan keinginan perusahaan dan memberi nilai tambah atau
nilai jual bagi perusahaan. Adapun
fungsional SPM secara umum dapat dilihat pada gambar 3.5 di bawah ini.
Gambar 2.15
Fungsionalitas SPM
(Sumber: HDI SPM,
2011)
Organisasi TI akan mencari cara untuk mendapatkan kontrol yang lebih baik layanan dengan mengatasi pengelolaan penuh layanan siklus hidup. ITIL V3 memberikan pendekatan untuk menerapkan pelayanan yang efektif terhadap manajemen siklus hidup. Manajemen layanan portofolio terdiri dari 4 langkah utama yaitu:
Gambar 2.16 Langkah-langkah SPM
(Sumber: HDI SPM, 2011)
Define
Kumpulkan
informasi dan persediaan layanan yang ada. Kemudian menetapkan persyaratan yang
diminta untuk layanan tersebut. Setelah itu barulah mulai membuat studi kasus
tertentu untuk menerapkan layanan tersebut.
Analyze
Lakukan
peninjauan terhadap tujuan bisnis jangka panjang dan tentukan layanan apa saja
yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tersebut. Kemudian lakukan analisa
terhadap layanan tersebut dari sisi keuangan, operasional, dan kelayakan
teknis.
Approve
Membuat
keputusan untuk mempertahankan, mengganti dan memperbaharui layanan.
Charter
Berkomunikasi
langsung atau meminta persetujuan dengan organisasi atau perusahaan untuk
melaksanakan layanan dan mengalokasikan anggaran dan sumber daya manusia.
Business Relationship Management merupakan kegiatan untuk
menjaga relasi yang positif antara perusahaan dengan pelanggan. Interaksi yang
terjadi pada Business
Relationship Management merupakan interaksi antara media layanan IT dengan
bisnis yang berjalan. Pada ITIL, diidentifikasi kebutuhan dari
pelanggan yang sudah ada serta pelanggan yang potensial untuk memastikan bahwa
layanan yang diberikan telah memadai dan sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Tingkat kepuasan pelanggan serta
manajemen complain merupakan bagian dari Business Relationship Management.
Setiap kegiatan yang mengacu pada hal tersebut pada akhirnya dipindahkan dari
Continual Service Improvement ke Business Relationship Management. Pada
penerapannya, pihak yang melakukan proses ini adalah Business Relationship Manager (BRM). BRM
memiliki tugas untuk menjalin hubungan yang sangat kuat dengan pelanggan dengan
cara memahami bisnis yang dimiliki pelanggan serta hasil yang dikeluarkannya.
BRM erat bekerja sama dengan Product Manager untuk melakukan negosiasi tingkat
kapasitas produksi sesuai dengan kepentingan pelanggan.
Gambar
2.17 ITIL Business Relationship
Management
Pada gambar diatas, BRM digambarkan berada di bagian
tengah dari Service Strategy. BRM
memiliki hubungan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan
proses-proses lainnya yang ada pada Service Strategy. Sub proses dari BRM
secara rinci antara lain adalah sebagai berikut:
·
Menjaga hubungan dengan pelanggan
Tujuannya
adalah untuk memastikan setiap media layanan dapat terus memahami kebutuhan
yang diinginkan oleh pelanggan pada saat itu serta menambah relasi dengan
pelanggan baru yang potensial. Proses ini juga menangani dan mengelola
portofolio setiap pelanggan.
·
Mengidentifikasi kebutuhan layanan
Tujuannya
adalah untuk dapat memahami dan mendokumentasikan hasil yang diharapkan dari
setiap layanan serta menentukan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dapat dengan
layanan yang telah ada sebelumnya ataukah dengan mengadakan layanan yang baru
atau dengan mengubah layanan yang telah ada sebelumnya.
·
Memberikan pelayanan yang terstandar pada
setiap pelanggan
Tujuannya
adalah untuk mengetahui persyaratan dari pelanggan serta menyetujui target dari
tingkat layanan dengan pelanggan yang menginginkan ketentuan standar layanan
yang telah ada (tanpa adanya modifikasi atas Layanan Pendukung yang telah ada
untuk memenuhi kebutuhan pelanggan).
·
Survei untuk mengetahui tingkat kepuasan
pelanggan
Tujuannya
adalah untuk dapat melakukan perencanaan, menampilkan, dan mengevaluasi hasil
survey dari tingkat kepuasan pelanggan tetap. Pada dasarnya sasaran dari proses
ini adalah untuk dapat mempelajari area-area yang tidak dapat memenuhi harapan
dari pelanggan sebelumnya ketika pelanggan telah kehilangan pilihan lain
terhadap layanan.
·
Menangani keluhan pelanggan
Tujuannya
untuk mencatat keluhan dan pujian dari pelanggan untuk mengukur banyaknya
keluhan serta memberikan dorongan untuk melakukan tindakan perbaikan apabila
diperlukan.
·
Mengawasi keluhan pelanggan
Tujuannya
adalah untuk dapat terus mengawasi status dari proses penanganan keluhan yang
masih belum dapat diatasi serta untuk melakukan tindakan perbaikan jika
diperlukan. Berikut
adalah gambar yang menggambarkan tingkatan yang dimiliki oleh Business Relationship Management. Pada gambar
tersebut, BRM dibagi menjadi 2 bagian yaitu pada tingkat strategis dan pada
tingkat taktik dengan jenis levelnya adalah level 1 untuk efisiensi bisnis,
level 2 untuk efektifitas bisnis, dan level 3 untuk transformasi bisnis.
Gambar
2.18 BRM and Business-IT Maturity
Électricité de
France (EDF) merupakan perusahaan Eropa terbesar yang
menyediakan dan menyalurkan listrik, dan merupakan terbesar kedua di dunia.
Berpusat di Paris dan terdaftar dalam bursa Prancis CAC, grup EDF tercatat
memiliki pendapatan €65.3 milyar pada tahun 2011. Di UK terdapat dua bisnis
utama, yaitu EDF Energy dan EDF
Trading.
EDF Energy memiliki divisi Information
Technology dimana divisi ini mengatur IT Operations di EDF Energy. IT mendukung segala sesuatu yang dilakukan pada EDF Energy. Divisi IT bertugas untuk memberikan
solusi yang menjaga data-data perusahaan tetap aman dan hal-hal berjalan dengan
baik. Layanan kritikal yang diberikan oleh IT Operation yaitu data center and application management, IT security, service desk, IT supplier
management.
Service
Generation memiliki empat tahap utama yaitu :
1.
Define
the market.
a.
Service
and strategy
Layanan yang diberikan oleh divisi
IT terhadap strategi bisnis EDF Energy
antara lain data center and application
management, IT security, service desk, IT supplier management. [2] Strategi yang digunakan oleh
divisi IT dalam layanannya adalah mengganti organisasi layanan berbagi internal
IT EDF Energy dengan “multi-sourced” strategi outsourcing, dan memindahkan sumber daya
manajemen proyek ke unit bisnis.[1]
b.
Understanding
of customer
Pelanggan EDF Energy menginginkan dukungan atas layanan listrik yang diberikan. Dukungan-dukungan yang diberikan antara lain meliputi: call center service, live chat service, website service. Pelanggan cenderung ingin mendapatkan informasi biaya tagihan secara lengkap, cepat dan real-time.
c.
Understanding
of opportunities
Opportunity
atau kesempatan yang ada adalah banyaknya perusahaan IT yang bisa menyediakan
layanan IT yang dapat disewa oleh EDF Energy
(outsourcing). [1]
d.
Classify
and visualize
Terdapat berbagai tipe aset seperti
faktor strategis industri, pelanggan, kompetitor, model bisnis dan strategi.
Dengan menggunakan beberapa pertanyaan berikut, value yang dihasilkan dapat digolongkan untuk pelanggan dan
penyedia layanan.
Tabel 3.1
Pertanyaan untuk menggali informasi value
penyedia layanan
No
|
Pertanyaan
|
Jawaban
|
1
|
Siapa
penyedia layanan EDF?
|
Perusahaan
IT outsourcing
|
2
|
Bagaimana
layanan dapat menghasilkan value
untuk mereka?
|
Ketika
EDF memberikan dana, kerjasama dan komunikasi yang baik kepada perusahaan outsourcing yang EDF gunakan jasanya
|
3
|
Aset
apa yang EDF gunakan untuk menghasilkan value?
|
Business
model asset, industry strategy asset, human asset, information asset
|
4
|
Aset
mana yang harus EDF berikan investasi?
|
Human
asset, information asset
|
5
|
Bagaimana
EDF menggunakan aset EDF?
|
Pengelolaan
secara baik dan pemeliharaan secara rutin
Pengecekan
confidentiality, integrity,
availability dari informasi
Melakukan
training terhadap human asset
Penggunaan
secara efektif sesuai dengan kebutuhan
|
Tabel 3.2
Pertanyaan untuk menggali informasi value
pelanggan
No
|
Pertanyaan
|
Jawaban
|
1
|
Siapa
pelanggan EDF?
|
Rumahan,
bisnis kecil & menengah, bisnis besar
|
2
|
Bagaimana
layanan dapat menghasilkan value
bagi mereka?
|
Ketika
EDF memberikan support atas layanan listrik yang diberikan kepada pelanggan (call center, website, email, media social)
Ketika
informasi mudah didapat dan bersifat aman (secure)
Ketika
transaksi pembayaran dilakukan secara cepat, aman, dan termonitor
|
3
|
Aset
mana yang menerima value?
|
Process,
knowledge, financial asset
|
4
|
Aset
mana yang memiliki value paling
banyak?
|
Financial
asset
|
5
|
Bagaimana
mereka menggunakan aset?
|
Dengan
memberikan feedback atas layanan
yang diberikan
Adanya
transaksi pembayaran sebagai timbal balik atas layanan dan dukungan IT yang
diterima
Melalui
proses penerimaan informasi lewat help
center atau website
|
2.
Develop
the offering
a.
Market
space
Sebagai sebuah perusahaan yang
berskala multinasional, EDF Energy
memiliki beberapa business outcome
yang dapat menjadi dasar sasaran market
space mereka, seperti berikut:
i.
Perbaikan dalam pelayanan kepada
pelanggan dengan menggunakan SAP CRM.[3]
ii.
Pemeliharaan kepuasan pelanggan dan
tantangan dalam mencapai pendapatan tertentu dengan menggunakan SAP Data
Exceptions dalam EDF Energy’s SAP
IS-Utility. [4]
iii.
Analisa perilaku pelanggan yang sering
berpindah layanan ke penyedia yang lain dengan SAS Analytics.[5]
iv.
Mengurangi resiko dalam tiga kategori
besar yaitu critical, significant atau registered[7] yang mungkin terjadi dalam proses
penyediaan layanan listrik beserta dukungannya kepada pelanggan.
v.
Meningkatkan pendapatan perusahaan.
b.
Outcome-based
definition of services
Kebutuhan pelanggan terhadap
layanan EDF Energy sebagai produsen
listrik bagi sektor rumahan, bisnis skala kecil, menengah dan besar adalah
sebagai berikut[6]:
i.
Pelanggan dapat menerima tagihan
langsung
ii.
Pelanggan dapat menyetujui tanggal pengerjaan
jaringan listrik baru saat survei awal tempat.
iii.
Pelanggan mendapat kemudahan dalam
memahami tarif-tarif yang tersedia
iv.
Pelanggan mendapat dukungan layanan
v.
Pelanggan mendapatkan tarif yang
kompetitif dan adil.
c. Analisis
dari business outcome dan customer needs [8]
Kategori
|
Pertanyaan
|
Jawaban
|
Service
Type
|
Layanan apa yang EDF
sediakan?
|
Layanan penyaluran
dan produksi listrik di kawasan Eropa, Asia, Rusia, dan Amerika Utara, Afrika
Selatan
|
Siapa pelanggan EDF?
|
Pelanggan rumahan,
bisnis kecil, dan bisnis besar
|
|
Customer
Asset
|
Aset pelanggan mana
yang EDF beri dukungan?
|
Process,
knowledge, financial asset
|
Siapa pengguna
layanan EDF?
|
Pelanggan rumahan,
bisnis kecil, dan bisnis besar
|
|
Activity
or Task
|
Tipe aktivitas apa
yang EDF dukung?
|
Pemakaian energi listrik
dan gas
|
Bagaimana cara
menelusuri performa EDF?
|
Menggunakan
kuisioner, survey pelanggan
Evaluasi feedback dari pelanggan
|
|
Utility
(Part A & B)
|
Keluaran apa yang EDF
dukung?
|
Perbaikan dalam
layanan
Pengurangan resiko
layanan
Analisa perilaku pelanggan
Pemeliharaan kepuasan
pelanggan akan layanan dan dukungannya
Peningkatan profit
perusahaan
|
Bagaimana keluaran
tersebut dapat menghasilkan value
bagi pelanggan?
|
Jika business outcome sejalan dengan customer needs, maka pelanggan akan
merasa puas, loyal dan terjadi pengurangan tingkat perpindahan pelanggan
akibat persaingan tarif.
Ketika customer needs dipenuhi dengan tetap mempertimbangkan
cost dan risk yang ada, bisnis akan menghasilkan peningkatan pendapatan.
|
|
Batasan apa yang
pelanggan hadapi saat ini?
|
Pelanggan dihadapkan
pada berbagai layanan penyediaan listrik dan gas dengan tarif yang
kompetitif, variatif dan fluktuatif.
|
|
Service
Assets
|
Aset apa yang harus
diberikan untuk menghasilkan value?
|
Human
asset, information asset, infrastructure asset, technology asset
|
Bagaimana cara
memberikan aset-aset EDF?
|
Human
asset : dengan penambahan karyawan dan kesempatan
kerja, training
Information
asset : menyediakan data
center dan application management
Infrastructure
asset : menyediakan jaringan instalasi dan komunikasi yang
luas
Technology asset :
menyediakan help center, customer’s
website
|
|
Warranty
|
Bagaimana EDF membuat
value untuk mereka?
|
Menerapkan strategi
bisnis dengan mempertimbangkan kebutuhan pelanggan dan feedback dari mereka
|
Jaminan apa yang
dapat EDF berikan?
|
Garansi layanan,
dukungan terhadap layanan, Service
Level Agreement (SLA), standards of
conduct
|
IT
outsourcing merupakan suatu cara untuk
membentuk ulang organisasi IT agar memiliki struktur yang lebih fleksibel dan
efektif. IT outsourcing membantu
perusahaan untuk hanya berkonsentrasi pada kapabilitas utama mereka.
IT
Outsourcing Critical Success Factor
Healy
& Linder (2002) mengungkapkan bahwa proyek outsourcing yang sukses memiliki critical success factor (CSF) sebagai berikut:
1. Secara
aktif memimpin hubungan di sepanjang kontrak
2. Memahami
dan mengkomunikasikan kebutuhan dan harapan dengan jelas
3. Mempertahankan
sikap kemitraan di kedua sisi
4. Berkomunikasi
secara aktif kepada seluruh stakeholder
5. Menjalankan
transisi dengan lancar, termasuk memastikan integritas data
6. Mengukur
dan mengawasi kinerja kontrak
7. Menyewa
dukungan hukum dan spesialis yang ahli
Long
C. (2008) dalam Charter Magazine Australia menyatakan bahwa untuk memaksimalkan
kesuksesan outsourcing, perusahaan
perlu memastikan bahwa setiap perjanjian yang dibuat sejalan dengan tujuan
bisnis, berhati-hati dalam memilih penyedia layanan, memiliki service level agreement (SLA) yang baik,
dan memiliki strategi cadangan yang jelas jika seandainya penyedia layanan
gagal memenuhi target dari service level.
Hubungan
antara ITIL dan IT Outsourcing
Robert
Fabian mengatakan bahwa IT outsourcing
merupakan tentang dua perusahaan yang saling menggunakan teknologi
masing-masing dan menggunakan kebijakan dan prosedur IT satu sama lain. Jika
ITIL tidak digunakan untuk kebijakan dan prosedur IT, klien akan terkunci dalam
penyedia layanan IT mereka. ITIL tidak meniadakan masalah ini, tapi dapat
secara signifikan mengurangi permasalahan tersebut. ITIL dapat digunakan
sebagai penuntun atas kebijakan dan prosedur yang perlu ditempatkan sebelum IT outsourcing beroperasi. ITIL juga secara
praktis dapat mengurangi biaya untuk menetapkan kebijakan dan prosedur baru
yang diperlukan untuk kontrak kerjasama.
IT
Outsourcing dengan panduan ITIL
Perusahaan menggunakan
kerangka kerja untuk struktur dan kontrol terhadap operasi IT internal dan
eksternal. Jalal N, dkk menyebutkan dalam tesisnya, ITIL merupakan acuan umum
agar penyedia dan pengguna layanan dapat berelasi dalam proyek IT outsourcing. Jelas bahwa memiliki
terminologi dan definisi prosedur yang sama antara penyedia dan pengguna outsourcing akan menciptakan proses
komunikasi yang lancar. Selain itu dengan penerapan ITIL dalam proses outsourcing, akan menciptakan kesesuaian
dalam rutinitas dan kolaborasi akan menjadi lebih baik. Kegunaan ITIL dalam IT outsourcing adalah sebagai berikut:
1. Sebagai
alat komunikasi
2. Peningkatan
kualitas
3. Peningkatan
kepuasan pelanggan
4. Aktifitas
rutin lebih terstruktur
5. Pertumbuhan
dalam pasar
6. Pengurangan
dependensi perorangan
EDF
Energy menerapkan IT Outsourcing
EDF Energy juga secara aktif menerapkan IT outsourcing dalam operasional IT mereka.
Mereka mengadakan beberapa kerjasama dengan berbagai penyedia layanan IT untuk
mendukung operasional IT dalam perusahaan mereka. EDF Energy telah menerapkan
kerangka kerja ITIL, dan seluruh perusahaan IT outsourcing yang bekerjasama dengan EDF telah menerapkan kerangka
kerja serupa, sehingga komunikasi dan pengawasan menjadi lebih mudah, transisi
lebih lancar serta kebijakan bersama lebih mudah dijalankan. Beberapa
perusahaan yang bekerjasama untuk outsourcing
layanan IT dengan EDF Energy
adalah sebagai berikut:
1.
Atos, menyediakan layanan outsourcing untuk data center EDF di Inggris untuk kontrak kerja selama 10 tahun
2.
Capgemini Group, menyediakan layanan IT
support bagi EDF untuk kontrak kerja selama 15 tahun
3.
Accenture, menyediakan implementasi
layanan SAP R/3, SAP NetWeaver Business Intelligence, dan intranet untuk
departemen HR dan Purchasing pada cabang-cabang EDF Energy.
4.
TCS, menyediakan Utility Business Process Services untuk membentuk outsourcing yang efektif untuk
fungsional front dan back office bagi EDF Energy
5.
BCC, menyediakan layanan EasyReminder
untuk mengirimkan pesan/email notifikasi event atau kegiatan tertentu kepada
seluruh karyawan
6.
LSC Group, menyediakan layanan
konsultasi IT yang berkaitan dengan Risk
Management dan Asset Management
bagi EDF Energy
7.
SHL, menyediakan layanan penilaian
online untuk memperbaiki proses rekrutmen EDF Energy
8.
Resource Solution, menyediakan tim on-site yang mendukung tim rekrutmen HR
dalam mengelola proses rekrutmen di EDF Energy.
3.
Develop
strategic asset
Aset
strategis dapat digolongkan dalam manajemen layanan. Di bawah ini merupakan
gambaran keterkaitan antara layanan dengan unit bisnis, pelanggan dan pemasok.
Layanan-layanan EDF Energy yang
diberikan akan lebih lanjut dijelaskan pada bagian Service Portfolio, sedangkan hubungan antara EDF Energy, pelanggan dari berbagai kategori
dan pemasok layanan IT akan lebih lanjut dijelaskan dalam Business Relationship Management.
Gambar
3.1 Manajemen layanan sebagai sebuah aset strategis dan closed-loop system
4.
Prepare
for execution
Sebelum melakukan
eksekusi terhadap layanan yang direncanakan, diperlukan penilaian untuk
mengevaluasi rencana yang ada, agar nantinya layanan yang terbentuk benar-benar
sesuai dengan business outcome
perusahaan namun memberikan value
kepada pelanggan dan memenuhi customer
needs. Penilaian akan rencana strategis layanan dilakukan EDF dengan
menggunakan klasifikasi seperti pada tabel 3.3 [9]
Faktor
|
Deskripsi
|
Strength
and weaknesses
|
Strength
-
SDM yang memiliki pengetahuan dan
pengalaman di bidangnya
-
Koordinasi yang bagus dalam
masing-masing business unit
-
Inovasi dan kreatifitas dituntut
tinggi dalam perusahaan terutama untuk menemukan dan mengkaji performance di setiap aktivitas
perusahaan
-
Pengendalian yang baik atas
resiko-resiko dan keadaan gawat darurat
Weaknesses
-
Kurangnya analisis terhadap
tingginya pelanggan yang berpindah ke penyedia layanan lain
-
Transisi dari perusahaan publik
ke perusahaan tertutup
-
Tarif layanan yang fluktuatif
akibat perubahan harga dasar material
|
Distinctive
competencies
|
-
Merupakan grup pertama di dunia
yang menyediakan layanan pembangkit tenaga nuklir dan pembangkit tenaga air
di kawasan Uni Eropa.
-
Merupakan pelopor pengelolaan dan
pemanfaatan energi terbarukan di Eropa.
-
Bisnisnya dimodernisasi di
beberapa sektor agar ramah lingkungan dan mengurangi dampak terhadap
lingkungan.
|
Business
strategy
|
-
Bekerjasama dengan beberapa
penyedia layanan IT untuk memberikan berbagai layanan IT kepada perusahaan
-
Penyusunan SLA dan standard of conduct sebagai jaminan
bagi pengguna layanan perusahaan
-
Continuous
improvement untuk layanan kepada pelanggan
-
Migrasi layanan IT dan training
IT pada 9,500 karyawannya
|
Critical
success
|
-
50% pengurangan emisi gas CO2 dan
46% pengurangan dalam konsumsi energi perusahaan
-
Tim layanan dapat dipanggil
kapanpun
-
Jaminan menyeluruh untuk
instalasi layanan
-
Rekrutmen insinyur wanita muda
dan wanita magang
-
Pengurangan customer churn level sampai 15 %
-
Penambahan pelanggan baru
sebanyak 2.3 juta orang
|
Threats
and opportunity
|
Threats
-
Pasar Eropa mendorong perusahaan
terintegrasi untuk memecah perusahaannya sesuai dengan prosesnya
masing-masing
-
Kompetitor makin banyak dan tarif
layanan bersaing
Opportunity
-
Permintaan industri akan sistem
energi listrik kian fleksibel
-
Banyak SDM berbakat yang bisa
direkrut
|
EDF Energi telah memiliki beberapa portofolio yang telah
dibangun antara lain, tenaga fossil, tenaga angin dan tenaga nuclear. Salah satu yang cukup terkenal
adalah tenaga nuclear. Berikut
merupakan penjelasan lebih lanjut mengenai portofolio ini dan bagaimana cara
EDF menjalankan proyek tersebut.
Sebagai operator nuklir yang bertanggung jawab, EDF memiliki Kebijakan
Keamanan Nuklir. Ini jelas mendefinisikan praktik EDF menyebarkan untuk
mempertahankan nuklir sehat budaya keselamatan seluruh bisnis EDF dan untuk
memastikan bahwa sisa-sisa keselamatan nuklir di jantung dari semua kegiatan
EDF. EDF telah beroperasi dengan aman (EDF Energy dan perusahaan pendahulunya)
selama lebih dari 50 tahun di Inggris dan bekerja untuk beberapa dari standar
keamanan tertinggi dari setiap industri global. Keamanan instalasi nuklir di
Inggris diatur oleh Kantor Regulasi Nuklir (ON R) di bawah Nuklir Instalasi Act
(NI A). Ini memiliki set standar 36 kondisi yang melekat pada semua lisensi
situs nuklir. itu NI A menempatkan tanggung jawab untuk keselamatan dari
instalasi nuklir di lisensi. Banyak dari kondisi lisensi memerlukan penerima
lisensi untuk membuat dan mengimplementasikan pengaturan yang memadai untuk
mengendalikan beberapa aspek risiko yang mungkin muncul.
Sejalan dengan komitmen EDF untuk dapat dipercaya melakukan segala
pelayanan dengan transparansi dan mendapatkan banyak dukungan. Daftar EDF Group
pada Indeks FTSE4Good, EDF juga
mempublikasikan pengungkapan sejalan dengan Kriteria FTSE4Good nuklir. Ini memberikan informasi tentang kebijakan
keselamatan, keamanan dan limbah radioaktif dari nuklir EDF, begitu pula sistem
manajemen dan kinerja selama tiga tahun terakhir.
Lisensi situs nuklir EDF membutuhkan pengaturan yang
komprehensif untuk melaporkan dan menyelidiki insiden apapun di pembangkit
listrik EDF ke ONR. Yang paling signifikan dari hal ini dikenal sebagai ‘Event Reportable Nuclear’. Maskapai
hadir untuk menyediakan pabrik dan sistem manajemen yang sangat handal untuk
melindungi keselamatan dan menjaga kepatuhan hukum. Fluktuasi dari tahun ke
tahun dalam jumlah kejadian berjalan seperti yang diharapkan, dan upaya untuk
meningkatkan persiapan EDF dan mengurangi timbulnya peristiwa ini lebih lanjut
terus. Pada 2013, kita masih belum punya event
ini.
EDF beroperasi dengan prosedur yang ketat untuk
meminimalkan dan mengontrol dosis radiasi yang diterima oleh karyawan dan
kontraktor di semua stasiun tenaga nuklir EDF. Setiap pekerja diperlukan untuk
memasuki area yang dikontrol radiologi yang dikeluarkan dengan elektronik
pribadi dosimeter. Ini mengukur dosis radiasi dan memperingatkan pemakainya
jika pemakaian yang telah ditentukan dalam tingkat dosis terlampaui. Fasilitas
pelatihan simulator, pengadaan dan penggunaan ditingkatkan peralatan, ditambah
dengan tenaga kerja yang sangat terlatih dan berpengalaman menghasilkan lebih
baik daripada perbaikan yang diantisipasi pada tahun 2013.
Membangun baru Eropa Bertekanan Reaktor (EPR) di Hinkley
Titik C (HPC) di Somerset adalah proyek yang kompleks - satu di mana sangat
penting untuk keselamatan nuklir menjadi pusat proses dan pengaturan
organisasi. Organisasi proyek dan proses karena itu telah dikembangkan di
sekitar manajemen proyek yang kuat termasuk desain, rekayasa, pengadaan dan
konstruksi. Mengembangkan desain yang aman yang memenuhi semua persyaratan
keselamatan kita merupakan hal yang fundamental bagi keberhasilan proyek. Untuk
mendukung hal ini, tujuan keselamatan untuk desain telah dibentuk dalam kasus
keselamatan dan ini sedang dibangun untuk proses desain. Proses desain EPR
telah berkembang secara khusus untuk Proyek HPC.
Menggabungkan hasil dari proses Generik Desain Assessment
untuk mengurangi risiko masa depan desain. Proses EDF telah dibentuk untuk
memastikan keselamatan memimpin desain HPC, dan bahwa hal itu termasuk tonggak
khusus untuk produksi kasus keselamatan dan kesepakatan untuk memungkinkan
kegiatan konstruksi utama. Sampai saat ini, versi pertama dari kasus keamanan
telah ditempatkan dan tonggak awal telah terpenuhi.
Sebuah bagian mendasar dari budaya keselamatan nuklir EDF
adalah pengembangan pelaporan terbuka. Salah satu yang mendukung terus
berjalannya perbaikan pada EDF. EDF telah menetapkan proses untuk mendukung hal
ini dan terus memantau tingkat pelaporan terbuka, serta resolusi tepat waktu
dan efektif dari setiap masalah yang muncul dari seluruh bisnis nuklir EDF.
Laporan ini ditingkatkan sejalan dengan aktivitas proyek dan peningkatan
resolusi terhadap masalah yang diangkat.
Dalam rangka untuk memberikan keamanan pada proyek
konstruksi nuklir berkualitas tinggi, EDF meyakinkan bahwa mereka merupakan
organisasi yang ulet dan terampil dengan kemampuan untuk memberikan pengawasan
menetap terhadap keselamatan nuklir dan konstruksinya. EDF akan mempertahankan
dan mengembangkan tenaga kerja berpengetahuan dengan kapasitas dan kemampuan
untuk mengendalikan keputusan yang dapat berdampak pada keselamatan untuk
seluruh siklus hidup kegiatan. Itu berarti melalui desain, konstruksi, dan
operasi. EDF 'Nuclear baseline'
memberikan pernyataan mengenai kompetensi apa yang perlu dalam meningkatkan
kemampuan organisasi EDF, baik sekarang dan di masa depan. EDF menggunakan
pernyataan ini untuk memeriksa, laporan dan menguji ketahanan mereka sebagai
sebuah organisasi. Sebagai bagian dari pendekatan EDF, perorangan yang
melakukan pekerjaan yang memiliki potensi untuk mempengaruhi keselamatan nuklir
harus terbukti kompeten untuk melakukan pekerjaan yang ditugaskan. EDF juga
bekerja sama dengan supplier EDF untuk memastikan mereka semuai sesuai
kualifikasi dan berpengalaman dengan status tersedia dan siap untuk melakukan
pekerjaan dengan aman atas nama EDF. EDF terus mengelola kemampuan ketahanan
organisasi EDF sampai 2013 sesuai dengan beban kerja proyek EDF. EDF secara
teratur berbagi informasi tentang ini di seluruh bisnis EDF dan dengan
regulator EDF.
Namun karena keterbatasan sumber data, EDF tidak dapat
membahas lebih detail lagi terkait hubungan antara proyek nuclear EDF terhadap relasinya di framework ITIL.
Dalam hal pemberian bantuan
dan pelayanan pada pelanggannya, EDF telah memiliki fasilitas-fasilitas bantuan
untuk pelanggan. Bantuan ini sangat beragam mulai dari Help Center, Emergency, Contact Us, serta Personalised Support Service. Sarah Thacker, Vulnerable
Customer Innovation Executive pada EDF mengatakan “EDF ingin EDF Energy menonjol
dalam layanan yang diberikan kepada pelanggan. Saya bekerja pada proyek diskon dan membangun kembali Personalised Service Support EDF . Ini semua berkaitan dengan menyediakan bantuan dan nasihat pribadi yang berkelanjutan, bukan hanya dengan menawarkan perbaikan secara cepat saja. Dukungan EDF dapat membuat perbedaan yang nyata untuk pelanggan.”
dalam layanan yang diberikan kepada pelanggan. Saya bekerja pada proyek diskon dan membangun kembali Personalised Service Support EDF . Ini semua berkaitan dengan menyediakan bantuan dan nasihat pribadi yang berkelanjutan, bukan hanya dengan menawarkan perbaikan secara cepat saja. Dukungan EDF dapat membuat perbedaan yang nyata untuk pelanggan.”
Sasaran
utama dari EDF adalah dengan menjadi perusahaan yang terbaik dan paling
dipercaya oleh pelanggan. Hal ini dikaitkan dengan bagaimana EDF membantu
penggunaan pelanggan dan penghematan energi serta bagaimana cara EDF untuk
memberikan dukungan kepada pelanggan yang lemah.
Apabila
digambarkan dalam tabel, EDF memiliki target-target utama dalam memberikan
pelayanan yang sebaik mungkin. Berikut adalah tabel yang menggambarkan target
dari EDF.
Tabel 3.4 Key Target EDF
Pada
Maret 2012, EDF memberikan komitmen kepada pelanggan untuk dapat memberikan
nilai yang wajar, lebih baik, layanan, dan kesederhanaan. Komitmen untuk
pelanggan tersebut mewakili dedikasi dari EDF untuk mengutamakan pelanggan.
Untuk
mewujudkan komitmen tersebut, EDF memberikan penjelasan bagaimana mereka dapat
memberikan pelayanan yang lebih baik, nilai yang wajar, serta kesederhanaan.
Dalam memberikan pelayanan yang lebih baik, EDF mengambil tindakan untuk meningkatkan
layanan untuk pelanggan bisnis pada
tahun 2013. Pada bulan Agustus, EDF
Energy menjadi pemasok pertama di Inggris yang
menawarkan harga tetap tanpa biaya keluar untuk
pelanggan usaha kecil yang
kontraknya diperpanjang secara otomatis. Langkah ini mengakhiri
pengguliran otomatis 'lock-in' untuk pelanggan bisnis kecil, memberi mereka
kebebasan untuk lebih meninjau layanan yang mereka terima dan menggunakannya untuk menginformasikan
supplier
pilihan mereka. EDF juga meluncurkan
dua tarif baru yang inovatif
untuk Usaha Kecil dan Menengah (UKM) pada tahun 2013. 'New Start' untuk bisnis adalah
produk baru yang dirancang untuk
membantu pengusaha dan memulai
kemajuan fase
pertama melalui orang-orang kritis
bisnis. 'Freedom for Bussines' EDF menawarkan
UKM produk dengan
harga yang rendah dengan pemberitahuan 30 hari untuk
setiap perubahan harga. Untuk
pelanggan perumahan EDF menyediakan berbagai saluran self-service. MyAccount terus menjadi sangat sukses dengan ribuan transaksi
setiap minggu dan rekor jumlah pengunjung ke situs web MyAccount.
Pelanggan juga diuntungkan dari perkembangan
seperti EDF layanan pindah
yang memungkinkan pelanggan untuk pindah
dari properti mereka tanpa harus
menghubungi EDF. EDF juga telah
mengembangkan layanan perpanjangan
produk, memungkinkan pelanggan untuk online; memilih tarif baru dan
secara otomatis beralih ke sana ketika
kesepakatan yang ada berakhir. Berfokus pada kesederhanaan dan keadilan, pelanggan dapat tetap pada
kesepakatan mereka di sampai kesepakatan
berakhir ketika mereka
beralih ke tarif baru.
Dalam
memberikan nilai yang wajar EDF berkomitmen untuk menyediakan energi
yang terjangkau untuk semua pelanggan. EDF meluncurkan Blue Product
yang inovatif, termasuk menjanjikan tarif Biru
pada tahun 2012, menyediakan listrik yang didukung oleh generasi nuklir rendah
karbon. Blue
Product EDF telah
memungkinkan pelanggan untuk
membekukan harga energi mereka
tanpa harus takut kenaikan harga hingga empat musim dingin
tidak perlu keluar
biaya. Pada
akhir tahun 2013, EDF memiliki 2,1 juta rekening Blue Product. Pelanggan
EDF juga telah mendapatkan
manfaat dari salah satu yang termurah standar tarif dual fuel di
pasar. EDF Energy telah termurah
pemasok bahan bakar ganda utama untuk 49 dari
52 minggu pada
tahun 2013, pada konsumsi khas.
Dalam
hal kesederhanaan, EDF
telah mengurangi jumlah tarif yang ditawarkan sehingga hanya terdapat
tiga macam tariff yaitu tarif standar, tarif
tetap
untuk jangka pendek, dan tarif tetap
untuk jangka yang lebih lama. EDF menerapkan biaya yang sama di semua tarif EDF untuk membuatnya lebih mudah bagi pelanggan dalam
hal membandingkan
dan memilih produk yang tepat. EDF juga mendukung proposal pemasokan energi dan
menawarkan harga satuan tunggal
untuk gas dan listrik. Dengan
pengenalan harga ‘petrol forecourt-style', pelanggan hanya perlu satu harga (harga satuan) untuk membandingkan antara pemasok yang berbeda.
Pada Agustus 2013, standar
Ofgem of conduct diberlakukan untuk memastikan pemasok energi memperlakukan pelanggan dengan adil. Tujuan
dari standar ini adalah untuk mengelola perusahaan-perusahaan di bidang energy untuk dapat melayani pelanggan
secara adil. Ini
adalah salah
satu dari banyak perubahan positif yang akan membuat pasar lebih sederhana, jelas dan
lebih adil bagi pelanggan dan membantu
mereka untuk memilih yang terbaik.
Standar ini mencakup seluruh interaksi yang dimiliki oleh perusahaan
dengan pelanggan, mulai dari pemasaran energy
hingga melakukan penanganan atas keluhan dari pelanggan. Perusahaan diharuskan
untuk melakukan kegiatan bisnisnya secara jujur, transparan dan professional.
Setiap informasi yang diberikan kepada pelanggan harus jelas dan mudah
dimengerti selain itu juga tidak mengandung kata-kata promosi.
Perusahaan juga diwajibkan untuk
mencatat kebutuhan pelanggan beserta cara mengatasinya, selain itu juga
mempublikasikan hasil laporan tahunan yang secara jelas menunjukan aksi yang
diambil perusahaan untuk melayani pelanggan secara adil.
Terdapat
3 elemen utama terhadap standar ini, yaitu:
1. Perusahaan diharuskan bersikap adil dan
melakukan setiap kegiatannya dengan cara adil, jujur, transparan, sepantasnya,
dan secara professional.
2. Perusahaan memberikan informasi kepada pelanggan
aturan:
a.
Lengkap,
akurat, dan tidak menyesatkan
b.
Dikomunikasikan
dalam Bahasa yang sederhana dan dapat dipahami
c.
Berhubungan
dengan produk atau layanan yang sesuai dengan pelanggan yang dituju
d.
Adil
baik dalam hal konten serta cara menyajikannya.
3. Pihak perusahaan juga diharuskan untuk
a.
Mudah
dihubungi oleh pelanggan
b.
Bersikap
cekatan dan sopan dalam mengatasi kesalahan yang dilakukan perusahaan
c.
Memastikan
pengelolaan layanan pelanggan dan proses
telah selesai, menyeluruh, sesuai dengan tujuan, serta transparan.
Untuk pelanggan perumahan, standar mencakup
semua interaksi dengan pelanggan
dan untuk usaha kecil, standar mencakup semuanya berkaitan dengan tagihan, kontrak dan perubahan pemasok. Standar ini
mencakup komitmen bahwa setiap kali EDF berurusan dengan pelanggan, EDF memastikan untuk
menggunakan cara
yang adil, profesional,
tepat, transparan dan jujur. Semua tarif
dan layanan EDF harus disesuaikan
dengan kebutuhan pelanggan EDF, seperti contohnya
informasi yang
diberikan kepada pelanggan harus jelas, mudah
dipahami, dan tidak
mengandung promosi. EDF perlu untuk membuatnya mudah bagi pelanggan untuk berkomunikasi,
dan memberikan pelayanan
yang sopan dan tindakan yang cepat dalam memperbaiki
setiap kesalahan
yang dibuat. EDF
perlu
memastikan semua
orang di EDF Energy memahami standar
yang diharapkan dari mereka sehingga EDF
dapat menyambut standar Ofgem
dan melengkapi mereka dengan ‘EDF Energy Trust Test'. EDF telah
meluncurkan ini di seluruh bisnis
EDF untuk memastikan EDF menempatkan
pelanggan di jantung dari semua
pengambilan keputusan EDF dan untuk
perencanaan EDF di
masa
yang mendatang.
EDF 'Best for Customer' Index digunakan
untuk melihat berbagai layanan
pelanggan dan karyawan. Hal ini merupakan langkah-langkah untuk melacak bagaimana EDF memenuhi ambisi EDF untuk menjadi
yang terbaik dan paling terpercaya bagi pelanggan. Secara khusus, terlihat pada EDF Net Promoter Score, penurunan keluhan pelanggan, kinerja penanganan panggilan,
skor survei kepercayaan
pelanggan, dan persentase karyawan
EDF Energy
yang juga pelanggan.
Pada 2013, EDF meraih peringkat bersama pertama di National Customer Satisfaction
Index (NCSI). Sebagaimana
diuraikan dalam tabel, pada
kuartal pertama tahun 2013 EDF
ditingkatkan dengan 6 poin di NCSI, untuk pindah ke posisi pertama dengan Skotlandia
and
South Energy (SSE). Ini adalah lompatan signifikan
dari posisi tempat terakhir EDF di kuartal I 2012. Fokus
EDF sepanjang 2013 telah untuk lebih meningkatkan
layanan pelanggan dan mengefisiensikan
kegiatan operasional. EDF telah
terbuka dan jujur tentang rencana EDF
untuk memberikan layanan yang lebih baik,
dan menerbitkan informasi tentang layanan EDF dan
tingkat keluhan EDF di website
EDF. Serta kesepakatan yang adil,
pelanggan ingin bisa mendapatkan berhubungan dengan EDF dengan mudah dan memiliki masalah ditangani
secara efisien. Inilah sebabnya mengapa EDF mempublikasikan kinerja pada
kedua hal ini secara mingguan.
Tabel 3.5 Peringkat NCSI
Untuk
mengukur kepercayaan pelanggan secara
bulanan, EDF mengadakan 'Trust Survey'. Kepercayaan ini
didasarkan pada pengalaman pelanggan
EDF miliki dengan EDF, jadi
di 'Trust Survey' EDF mengukur
lima perilaku kunci, diidentifikasi melalui penelitian kualitatif,
bahwa EDF perlu untuk menampilkan
untuk membangun dan mempertahankan kepercayaan
yang dimilki pelanggan pada EDF. EDF bertanya:
·
Apakah pemasok
energi Anda sebuah perusahaan yang konsisten dan dapat diandalkan untuk menangani?
·
Apakah pemasok energi Anda mengenali loyalitas
pelanggan?
·
Apakah pemasok energi Anda membuat hal-hal sederhana dan mudah dimengerti?
·
Apakah pemasok energi Anda bertanggung jawab atas tindakannya dan proaktif
memilah kesalahan?
·
Apakah pemasok energi Anda memperlakukan Anda sebagai individu, bukan sebagai angka?
Pada
2013 EDF
berada di posisi pertama pada
Survei Kepercayaan EDF antara pemasok
utama lainnya.
Tabel 3.6 tingkat kepercayaan
pelanggan
Dalam mengurangi keluhan pelanggan EDF
mencapai pengurangan konsisten pada
tingkat keluhan
pelanggan di seluruh tahun 2013 dan bekerja keras untuk memiliki salah satu
tingkat terendah dari keluhan semua pemasok energi utama. Tujuan EDF adalah
untuk mencapai tingkat terendah keluhan pelanggan pemasok energi utama pada
tahun 2015, seperti yang dilaporkan oleh Consumer
Futures. Konsumen Futures peringkat pemasok pada jumlah pengaduan yang
diterima oleh Citizen Advice Customer
Service, Consumer Futures
dan Ombudsman Energy, disesuaikan
untuk mencerminkan pangsa pasar.
Bahkan dalam organisasi terbaik, orang
membuat kesalahan dan sistem IT salah. Ketika kesalahan terjadi, EDF akan
bertindak segera dan sopan untuk menempatkan hal yang benar. EDF bertujuan
untuk menyelesaikan keluhan pada akhir hari kerja berikutnya. Pada saat puncak
dan untuk keluhan yang lebih kompleks, ini mungkin memakan waktu lebih lama.
Orang-orang EDF yang berpotensi menjadi yang paling
kuat dari bisnis EDF. Jika EDF
mendapatkan
hal-hal yang benar, maka EDF
akan berharap
bahwa karyawan yang memiliki kontrol atas tagihan energi mereka di rumah akan
memilih EDF sebagai penyedia energi mereka. Jadi, sebagai bagian dari indeks
pelanggan EDF, EDF ingin 100% dari orang-orang EDF yang dapat memilih penyedia energi mereka untuk memilih
EDF Energy sebagai pemasok mereka.
Dari tahun 2014 EDF
mulai
melaporkan persentase karyawan yang pelanggan EDF Energy.
Menyadari bahwa semua pelanggan EDF berbeda dan beberapa
membutuhkan bantuan tambahan, EDF
menawarkan berbagai layanan dukungan
pribadi. Hal ini dapat mencakup
informasi tentang cek hak manfaat gratis dan
langkah-langkah efisiensi energi untuk
pelanggan rentan EDF, serta saran pada apakah mereka berada di tarif dan pembayaran metode terbaik, dan membantu dengan hutang
atau membayar tagihan.
·
Membantu menemukan tarif termurah dan
cara untuk membayar
EDF memiliki
berbagai cara untuk memeriksa bahwa konsumen berada di Rekomendasi tarif terbaik serta metode pembayaran yang terbaik
bagi konsumen.
1.
Pastikan Konsumen berada di tarif
terbaik
EDF akan melihat tarif Konsumen saat ini dan melihat
apakah ada pilihan yang lebih murah EDF bisa memberikan.
2. Direct Debit
Jika Konsumen belum membayar dengan Direct Debit dan Konsumen memiliki meter kredit stkonsumenr yang EDF
dapat mengatur Konsumen.
3.
pembayaran lainnya
EDF memahami bahwa tidak semua orang bisa membayar dengan Direct Debit, jadi EDF memiliki cara lain agar Konsumen dapat membayar dengan bantuan anggaran Konsumen.
EDF memahami bahwa tidak semua orang bisa membayar dengan Direct Debit, jadi EDF memiliki cara lain agar Konsumen dapat membayar dengan bantuan anggaran Konsumen.
4.
Membantu menemukan tarif termurah dan
cara untuk membayar
Warm Home Discount adalah skema yang dipimpin pemerintah yang diperkenalkan pada tahun 2011. Kegiatan ini melibatkan pemerintah dan pemasok listrik bekerja sama menawarkan dukungan tambahan untuk orang yang berjuang untuk membeli energi mereka.
Warm Home Discount adalah skema yang dipimpin pemerintah yang diperkenalkan pada tahun 2011. Kegiatan ini melibatkan pemerintah dan pemasok listrik bekerja sama menawarkan dukungan tambahan untuk orang yang berjuang untuk membeli energi mereka.
·
Bantuan mengurangi penggunaan energi
Kendalikan
tagihan rumah tangga Konsumen hari ini dengan menggunakan tips efisiensi energi
sederhana EDF. Lihat apakah Konsumen memenuhi syarat untuk perbaikan rumah
gratis melalui Skema Energy Company
Obligation (ECO).
1.
Energy Company
Obligation
ECO adalah skema
pemerintah yang dapat membantu Konsumen meningkatkan efisiensi energi rumah Konsumen
melalui berikut;
• isolasi loteng Gratis
• insulasi rongga dinding Gratis
• Upgrade boiler
Gratis
2.
Tips menghemat energi
Tips menghemat energi EDF dapat membantu Konsumen
mengurangi penggunaan energi Konsumen dan bisa menghemat uang.
·
Bantuan dengan utang
Jika Konsumen berada di utang, EDF dapat memberikan
dukungan dan bantuan melalui layanan EDF di bawah ini
1.
EDF Energy
Debt Helpline
EDF telah menyiapkan layanan khusus bagi pelanggan EDF Energy dengan Biro Plymouth Citizens Advice. Mereka akan memberikan saran independen tentang bagaimana mengelola tagihan energi Konsumen dan saran utang lain yang Konsumen mungkin perlu.
EDF telah menyiapkan layanan khusus bagi pelanggan EDF Energy dengan Biro Plymouth Citizens Advice. Mereka akan memberikan saran independen tentang bagaimana mengelola tagihan energi Konsumen dan saran utang lain yang Konsumen mungkin perlu.
2.
EDF Energy
Trust
Memberikan hibah jika Konsumen berjuang dengan utang dan memberikan bantuan praktis untuk membuat Konsumen keluar dari utang.
Memberikan hibah jika Konsumen berjuang dengan utang dan memberikan bantuan praktis untuk membuat Konsumen keluar dari utang.
·
Bantuan dengan kebutuhan khusus
Jika Konsumen, atau seseorang yang Konsumen
tahu kebutuhan bantuan tambahan dengan layanan yang EDF berikan, Konsumen dapat
mendaftarkan diri, atau mereka, pada layanan prioritas EDF mendaftar.
Prioritas layanan mendaftar dapat
membantu dalam beberapa cara seperti:
1.
Memberikan komunikasi penting dalam
Braille, piring besar atau
audio CD
2.
Skema sandi Gratis
3. Layanan baca
meteran
4. meteran
Triwulanan membaca
·
Bantuan luar energi
Jika Konsumen memerlukan bantuan luar
tagihan energi Konsumen, EDF dapat membantu melalui menawarkan nasihat dan
dukungan melalui layanan di bawah ini.
1. EDF Energy Trust
Jika Konsumen dalam kesulitan EDF Energy Trust mungkin dapat menawarkan hibah untuk membeli energi penting barang rumah tangga yang efisien seperti mesin cuci atau kompor melalui skema hibah.
Jika Konsumen dalam kesulitan EDF Energy Trust mungkin dapat menawarkan hibah untuk membeli energi penting barang rumah tangga yang efisien seperti mesin cuci atau kompor melalui skema hibah.
2. Layanan IncomeMAX Benefit Entitlement Support
EDF telah menyiapkan layanan khusus
bagi pelanggan EDF Energy dengan IncomeMAX, sebuah perusahaan sosial yang
membantu orang untuk memaksimalkan pendapatan rumah tangga mereka. Mereka
mengkhususkan diri dalam memeriksa apakah Konsumen mengklaim manfaat negara dan
kredit pajak Konsumen berhak untuk, dan akan membantu Konsumen melalui proses
pembuatan klaim.
Audit internal merupakan suatu aktivitas independen dan
objektif yang dirancang untuk menambah value dan memperbaiki operasi organisasi. Fungsi dari audit
internal adalah untuk mengevaluasi dan memperbaiki kontrol, operasi, dan proses
tata kelola organisasi. Secara khusus audit internal dibahas dalam layanan IT,
yang berarti subjek dari eveluasi kontrol, proses, dan operasionalnya adalah kapabilitas
layanan IT dalam organisasi. Keuntungan adanya audit internal adalah layanan IT
terkontrol lebih baik sesuai dengan kriteria-kriteria yang ada dalam kerangka
kerja yang digunakan organisasi.
Électricité
de France (EDF) sebagai
organisasi penyedia layanan energi listrik dan gas di Eropa dan memiliki banyak
anak perusahaan di berbagai kontinen, juga menerapkan audit internal dalam
organisasinya. Dalam aktivitasnya banyak ditemukan berbagai proses yang sejalan
dengan kerangka kerja ITIL, terutama dalam penyusunan strategi layanan mereka.
Sehingga dapat dilihat melalui studi kasus EDF Energy, bahwa kapabilitas layanan IT tidak cukup hanya digunakan
saja, namun harus diaudit tiap periode agar tetap sejalan dengan tujuan bisnis
organisasi. Target bisnis EDF Energy seperti
peningkatan jumlah pelanggan dan pengurangan jumlah pelanggan yang berpindah
layanan ke organisasi lain, sangat bergantung pada layanan IT yaitu Customer
Relationship Management System pada SAP. Sehingga layanan SAP CRM juga harus
dimonitor dan diaudit dalam implementasinya. Adanya audit internal IT membuat
target pelanggan terlampaui dan memberikan profit bagi EDF Energy.
Saran untuk penelitian lanjutan audit
internal antara lain :
1.
Pembahasan aktivitas-aktivitas EDF Energy di modul ITIL dan proses lainnya, seperti business continuity management, disaster
recovery planning, problem management, dll.
2.
Pembahasan akan capaian terkini EDF Energy dalam target bisnisnya dan kesuksesan pelaksanaan audit
internal yang berkaitan dengan kebutuhan organisasi saat ini.
Green, Chloe. “How EDF Energy saved £100 million by transforming IT”. 2013. http://www.information-age.com/it-management/outsourcing-and-supplier-management/123457375/how-edf-energy-saved---100-million-by-transforming-it (diakses pada tanggal 28 Oktober
2014)
EDF Energy. “Information
Technologies”. 2014. http://www.edfenergy.com/careers/current-opportunities/central-functions/information-technology (diakses pada tanggal 28 Oktober
2014)
Savvas, Antony. “EDF Energy improves customer servicer
with SAP CRM”. 2008. http://www.computerweekly.com/news/2240086254/EDF-Energy-improves-customer-servicer-with-SAP-CRM (diakses pada tanggal 28 Oktober
2014)
Basis Technologies International
Ltd. “EDF Energy Run BDEx – SAP for
utilities”. 2014. http://www.basistechnologies.com/EDF-Energy-BDEx-SAP-for-Utilities-SAP-BPEM-SAP-ISU (diakses pada tanggal 28 Oktober
2014)
SAS institute Inc. “SAS Analytics help EDF Energy reduce
customer churn”. 2014. http://www.sas.com/en_gb/customers/edf-energy.html (diakses pada tanggal 28 Oktober 2014)
EDF Energy. “Our Customer
Commitments – Treating customers fairly”. 2014. http://www.edfenergy.com/for-home/help-support/treating-home-customers-fairly (diakses pada tanggal 28 Oktober
2014)
National Audit Service. “Internal
Audit in Practices – Case Study”. 2012. http://www.nao.org.uk/wp-content/uploads/2013/04/Internal-audit-in-practice-case-studies.pdf (diakses pada tanggal 28 Oktober
2014)
EDF Group Annual Report. “Activity Report EDF”. 2013. http://press.edf.com/fichiers/fckeditor/Commun/Finance/Publications/Annee/2014/rapport_annuel/va/04_EDF2013_ra_full_va2.pdf (diakses pada tanggal 29 Oktober
2014)
ITIL and the Business
Relationship Manager Path to Success or to Getting Stuck. 2013.
http://vaughanmerlyn.com/2013/01/15/itil-and-the-business-relationship-manager-path-to-success-or-to-getting-stuck/ (diakses pada tanggal 30 Oktober 2014)