
INTEL CORE i7
Saat ini terdapat 2 jenis processor Intel yang membanjiri pasar. Pertama, Intel Atom yang di rancang untuk melayani beban kerja(work-load) komputasi yang rendah yang namanya terdongkrak seiring laris manisnya notebook. Kedua, Intel Core i7, yang di perkirakan akan menjadi processor mayor untuk PC dalam waktu dekat. Apa dan bagaimana processor quadcore teranyar dari Intel ini? Mari kita lihat lebih dekat.
Intel Core i7 termasuk keluarga processor desktop Intel x86-64, processor pertama yang dirilis menggunakan microarchitecture Intel Nehalem, dan pengganti keluarga Intel Core 2. Microarchitecture Nehalem memiliki banyak fitur baru, beberapa di antaranya ada di dalam Corei7. Beberapa perubahan signifikan yang di bawa Corei7(disbanding pendahulunya, core 2 antara lain:
• Soket LGA 1336 baru tidak kompatibel dengan processor terdahulu.
• On-die memory controller memory controller terhubung langsung dengan processor, yang disebut uncore part dan berjalan dengan clock yang berbeda (uncore clock).
• Tiga channel memory setiap channel mendukung satu atau dua DDR3 DIMM. Motherboard untuk Core i7 umumnya memiliki tiga, empat (3+1), enam atau sembilan slot DIMM.
• Hanya mendukung DDR3.
• Tidak mendukung EEC.
• Front side bus (FSB) telah diganti dengan interface Intel QuickPath Inteconnect.
• L1 cache 32 kb intruksi dan L1 cache 32 kb data untuk semua core; L2 cache 256 kb (gabungan antara intruksi dan data) untuk semua core; L3 cache 3 mb (gabungan antara intruksi dan data) yang di gunakan bersama oleh semua core.
• Single-die keempat core, memory controller, dan semua cache.
• Turbo Bost Tecnology (TBT) mamungkinkan semua core mengatur clock-nya sendiri.
• Mengimplementasikan kembali Hyper-Threading (HT) yang sempat hilang pada keluarga Core sebelumnya. Dengan HT, setiap core dapat memproses dua thread secara simultan
• Hanya memiliki satu QPI tidak dimaksudkan untuk motherboard multi-processor.
• Teknologi proses 45 nm.
Cara Kerja Core i7
Memory controller baru yang terintegrasi menangani aliran data antara memory utama (RAM) dan processor. Tiga channel memory (DDR3 1006 MHz) menghasilkan bandwidth hingga 25,6 GB/detik. Semakin besar bandwidth, semakin cepat kinerja yang di hasilkan untuk aplikasi-aplikasi padat data(grafis dan multimedia). Perumpamaan untuk ini sama seperti melebarkan jalan raya untuk melancarkan arus lalu lintas yang padat.
TBT menggunakan on-die power control, yang mengatur kecepatan clock setiap core, bergantung pada kebutuhan komputasi. Sebagai contoh, untuk aplikasi yang sederhana seperti web browsing, Core i7 menurunkan power tiga core, dan secara perlahan meningkatkan power satu core tanpa menaikan power yang masuk ke dalam processor mirip dengan fitur overclocking otomatis built-in.
Kembali ke tahun 2000, masa sebelum multicore processing diperkenalkan, Intel memperkenalkan HT memecah proses komputasi ke dalam beberapa virtual processor. HT meningkatkan kinerja multi tasking dengan menjalankan beberapa program secara bersamaan. Core i7 memiliki empat core, bila HT diaktifkan, system operasi akan melihatnya sebagai delapan processor.
Dukungan SLI dan Crossfire
Chipset baru Core i7 (x58) mendukung PCI-e 2.0, yang memiliki transfer rate dua kali lebih besar dari PCI Express original (dari bandwidth per port 8GB menjadi 16GB per detik). Teknologi ini memberikan keleluasaan bagi penggemar berat game menerapkan tenologi nVIDIA SLI dan Ati Crossfire untuk meningkatkan performa grafis mereka
Kelebihan lainnya, chipset ini tidak membedakan antara SLI dan Crossfire. Jadi, bila selama ini penggemar game harus memilih salah satu teknologi dual-video card dan harus mengganti motherboard jika beralih dari nVIDIA ke Ati atau sebaliknya kini mereka bisa sedikit bernafas lega. Dengan chipset ini, motherboard dapat menangani kedua teknologi dual-video card
Tidak ada komentar:
Posting Komentar